Belajar PLC bagi seseorang yang terjun ke dunia automation industry adalah hal yang mutlak. PLC adalah sumber kontrol utama yang mengendalikan pekerjaan-pekerjaan otomasi. Bagi Pemula, mungkin catatan sebagian skripsi saya ini semoga bisa membantu untuk belajar PLC dari awal. Disini saya fokuskan untuk belajar PLC merk Siemens tingkat dasar.
A. PLC
PLC
adalah perangkat yang dirancang untuk menggantikan sistem kontrol konvensional.
PLC pertama kali dirancang oleh perusahaan General Motor (GM) sekitar tahun
1968. Ide utamanya adalah mensubtitusi relay yang digunakan untuk
mengimplementasikan rangkaian kontrol.
PLC
secara bahasa berarti pengontrol logika yang dapat diprogram. Dengan kata lain,
PLC merupakan suatu sistem peralatan yang digunakan untuk mengontrol suatu
peralatan atau sistem lain menggunakan suatu rangkaian logika yang dapat
diprogram sesuai kebutuhan berbeda dengan rangkaian kontrol konvensional yang
semuanya berwujud fisik, tampak sebuah PLC pada gambar 2.24.
Gambar 2.24. PLC Siemens Tipe S7 300 |
Gambar 2.26. Blok Diagram PLC |
1. Komponen Dasar PLC
PLC
tersusun atas beberapa komponen dasar, yaitu:
a. Power Supply
Power
supply berfungsi untuk menyuplai daya ke semua komponen dalam PLC. Biasanya
tegangan power supply PLC adalah 220VAC atau 24 VDC.
b. Central Processing Unit (CPU)
CPU
merupakan otak dari PLC yang mengerjakan berbagai operasi, antara lain
mengeksekusi program, menyimpan dan mengambil data dari memori, membaca
kondisi/nilai input serta mengatur nilai output, memeriksa kerusakan (self-diagnostic), serta melakukan
komunikasi dengan perangkat lain.
c. Memori
Memori
adalah tempat untuk menyimpan program dan data yang akan diolah dan dijalankan
oleh CPU. Memori dalam PLC Siemens terdiri dari susunan biner yang
dikelompokkan sebagai berikut :
1)
Bit yang terdiri dari dua kondisi biner
1 atau 0
2)
Byte yang terdiri dari delapan bit
3)
Word yang terdiri dari 16 bit atau 2
byte
4)
Double Word yang terdiri dari 32 bit
atau 4 byte atau 2 word
Gambar
2.27. Pengaturan Memori dalam PLC
Siemens
|
d. Modul Input dan Output
Modul
Input dan Output merupakan bagian PLC yang berhubungan dengan perangkat luar
yang memberikan masukan kepada CPU seperti saklar dan sensor maupun keluaran
dari CPU seperti lampu, motor dan solenoid
valve. Pengkodean untuk adressing input dan output pada PLC Siemens adalah
huruf I untuk input dan Q untuk output.
e. Fasilitas Komunikasi (COM)
Fasilitas
komunikasi mutlak diperlukan dalam sebuah PLC, untuk melakukan pemrograman dan
pemantauan atau berkomunikasi dengan perangkat lain.
Gambar 2.28. Modul MPI sebagai Fasilitas Komunikasi PLC dengan PC |
2. Sistem Pemrograman PLC
Berkaitan
dengan pemrograman PLC, ada lima model atau metode yang telah distandarisasi
penggunaannya oleh IEC (International Elektrical Commision) 611311-3, yaitu:
a. Daftar Instruksi (Instruction List)
Pemrograman
dengan menggunakan instruksi-instruksi bahasa level rendah (Mneumonic), seperti LD/STR, NOT, AND dan
lain sebagainya.
b. Diagram Ladder (Ladder Diagram)
Pemrograman
berbasis logika relay, cocok digunakan untuk persoalan kontrol diskret dimana
input/output hanya memiliki dua kondisi ON atau OFF, seperti pada sistem
kontrol konveyor, lift, dan motor industri.
c. Diagram Blok Fungsional (Function Block Diagram)
Pemrograman
berbasis aliran data secara grafis, banyak digunakan untuk tujuan kontrol
proses yang melibatkan perhitungan-perhitungan kompleks dan akuisi data analog.
d. Diagram Fungsi Sekuensial (Sequensial Function Chart)
Metode
grafis untuk pemrograman terstruktur yang banyak melibatkan langkah-langkah
rumit, seperti pada bidang robotika, perakitan kendaraan, Batch Control, dan lain sebagainya.
e. Teks Terstruktur (structural Text)
Tidak
seperti keempat metode sebelumnya, pemrograman ini menggunakan
statemen-stetemen yang umum dijumpai pada bahasa level tinggi (high level programming) seperti If/Then,
Do/While, Case, For/Net, dan lain sebagainya.
3. Diagram Ladder
Peneliti akan membatasi pembahasan pemrograman
hanya menggunakan diagram ladder karena diagram ladder paling familiar bagi
semua tipe dan merk PLC dan mengambil contoh simbol diagram ladder yang
digunakan oleh PLC Siemens.
a. Kontak NO (Normally Open) atau LD (Load)
Suatu
kontak yang dalam keadaan normal terbuka atau tidak terhubung. Bila pada kontak
tersebut kita beri energi (energize),
maka kontak tersebut akan terhubung. Pada PLC Siemens pengkodean untuk alamat
adalah terdiri 3 bagian yaitu:
1)
Tipe input (I) atau output (Q)
2)
Nomor rack
3)
Nomor Bit
Pada
gambar 2.29. dapat kita lihat untuk pengkodean alamat input adalah I0.0 maka
kode alamat tersebut dapat diartikan kontak input dari rack pertama dengan bit
pertama.
Gambar 2.29. Kontak NO |
b. Kontak NC (Normally Close) atau LDI (Load Inverse)
Kontak
NC adalah kebalikan dari kontak NO yaitu dalam keadaan normal kontak tersebut
tertutup atau terhubung. Bila pada kontak tersebut kita beri energi (energize), maka kontak tersebut akan
terbuka atau tidak terhubung.
Gambar 2.30. Kontak NC |
c. Kontak OUT
Kontak
OUT adalah sebuah intruksi untuk menstransfer nilai atau logika ke device hardware. Pengkodean alamat sama
dengan kontak input.
Gambar 2.31. Kontak OUT |
d. Kontak Memori Bit
Memori
bit adalah sama dengan kontak OUT namun eksekusi tidak ditransfer ke device hardware melainkan disimpan di Memori
PLC. Pengkodean untuk memori bit sama seperti kontak OUT namun dengan kode M.
Gambar 2.32. Kontak Memori Bit |
e. AND
AND adalah suatu rangkaian 2 atau lebih suatu
kontak yang rangkai secara seri.
Gambar 2.33. Kontak-Kontak yang Dihubung AND |
Tabel
2.1. Logika Kebenaran AND
I0.0
|
I0.1
|
Q0.0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
1
|
0
|
1
|
0
|
0
|
1
|
1
|
1
|
f. OR
OR
adalah suatu rangkaian 2 atau lebih suatu kontak yang rangkai secara paralel.
Gambar 2.34. Kontak-Kontak yang Dihubung OR |
Tabel
2.2. Logika Kebenaran OR
I0.0
|
I0.1
|
Q0.0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
1
|
1
|
1
|
0
|
1
|
1
|
1
|
1
|
g. Timer
Timer
adalah suatu instruksi untuk tunda waktu energi, baik tunda waktu ON maupun
OFF. Pada gambar 2.35. dapat dilihat pengkodean timer sebagai berikut:
1)
T0 adalah T (kode untuk timer) dan 0
adalah nomor timer
2)
SD adalah tipe timer untuk tunda ON
3)
S5T#5S adalah S5T# (sintak value timer),
5 (value yang bisa disesuaikan kebutuhan), dan S adalah besaran waktu (S=sekon)
Gambar 2.36. Time Chart Input Terhadap Timer (Timer SD=S_ODT) |
h. Counter
Timer
adalah suatu instruksi untuk menghitung jumlah input. Pengkodean untuk counter
pada PLC Siemens sebagai berikut:
1)
C0 adalah C (kode untuk counter) dan 0
adalah nomor counter.
2)
S_CUD adalah tipe counter untuk
menghitung penambahan dan pengurangan.
3)
CU adalah input untuk counter hitung
pengurangan.
4)
CD adalah input untuk counter hitung
penambahan.
5)
S adalah input untuk mengaktifkan
counter.
6)
PV adalah settingan value counter.
7)
R adalah input untuk mereset counter
8)
Q adalah output counter.
9)
CV adalah value saat penghitungan.
10) CV_BCD
adalah value saat penghitungan dalam bentuk desimal.
Gambar 2.37. Counter |
Tunggu untuk Postingan selanjutnya
Jika artikel ini bermanfaat untuk anda silahkan dishare untuk teman-teman yang mungkin akan membutuhkan
Jika artikel ini bermanfaat untuk anda silahkan dishare untuk teman-teman yang mungkin akan membutuhkan
Makasi Infonya gan, Mitshubisi baru pertama megang saya gan :D.
BalasHapusKunjungi Balik
http://www.plcdroid.com/